Rabu, 11 Januari 2012

BAB 4 Kewirausahaan dan Perusahaan Kecil


Kewirausahaan dan Perusahaan Kecil

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu.Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian.Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul


Unsur – unsur penting Wiraswasta :
dalam wiraswasta tercakup beberapa unsure penting yang saling berkaitan satu sama lain . unsur -unsur tersebut adalah :

  • ·    Unsur pengetahuan : mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pa da umumnya tingkat pengetahuan sudah banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang bersangkutan. Semakin tinggi dan luasnya pendidikan seseorang maka,semakin luas pula pengetahuannya. Dalam dunia usaha yang kompleks , diperlukan kemampuan yang komprehensif. Karena itu, wiraswastawan dituntut untuk mempunyai keluasan pengetahuan dan kemampuan penalaran yang tinggi.
  • ·    Unsur Keterampilan : pada umunya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman kerja yang nyata. Wiraswasta yang dilengkapi dengan keterampilan yang tinggi akan mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi
  • ·    Unsur  sikap mental : menggambarkan reaksi sikap seseorang ketika menghadapi sebuah situasi . untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan  penuh inisiatif.
  • ·   Unsur Kewaspadaan : erupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental  dalam menghadapi  keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga akan dialami.
Cara memasuki perusahaan
Secara umum ada 3 cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik . 3 cara tersebut adalah :
·        Membeli perusahaan yang telah dibangun
·        Memulai perusahaan baru
·        Membeli hak lisensi (franchise/waralaba)

Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
·    Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan        predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
·    Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
·    Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·    Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang  dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia yang dimaksud dengan Waralaba ialah:
Suatu sistem pendistribusian barang  atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan  untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu
Franchisor dan franchisee
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor dan franchisee.
§    Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
§    Franchisee atau penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba

Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Kelemahan :
2. Kelemahan Usaha Kecil dan Menengah yaitu masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia ; Kendala pemasaran produk sebagian besar pengusaha Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang lebih memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengaseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja ; Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang; Kendala permodalan usaha sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah Industri – Dagang memanfaatkan modal sendiri dalam jumlah yang relatif kecil. Disamping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran.

Enam penyebab kegagalan usaha tersebut antara lain:
1. Tidak melakukan riset pasar.
Kesalahan satu ini bisa berarti kalah sebelum bertanding. Akan lebih mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan daripada harus membuat sesuatu yang baru dan memaksa orang mengeluarkan uang untuk itu.
2. Rencana bisnis yang kurang matang.
Sebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Rencana harus memuat target yang masuk akal, bagaimana mencapai target, prediksi masalah, solusi masalah. Semakin banyak masalah, maka semakin tinggi potensi kegagalan usaha.
3. Tidak punya akses tambahan modal.
Dari awal harus realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa mencapai target. Terlalu banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam membuka bisnis bukanlah awal yang baik.
4. Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet, kurang penjualan promosi.
    Lokasi yang buruk bisa menjadi faktor negatif bagi bisnis.  apalagi jika mengandalkan pelanggan yang                                        
    berjalan kaki             

5. Terlena dengan kesuksesan.
Jangan terlalu puas dengan hasil. Bisa jadi itu belum waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi pasar, siapa tahu perlu mengubah strategi. Berada di posisi puncak adalah waktunya untuk mempertahankan strategi.
6. Terlalu cepat berekspansi.
Cara memperluas bisnis, harus sama dengan saat awal membangun bisnis. Jangan gegabah dan terlalu      percaya diri.Pastikan menemukan pasar dan daerah yang tepat untuk ekspansi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar